Skip to main content

Malas Gerak Dalam Tinjauan Fisika

Sering sekali ketika kita akan melakukan suatu pekerjaan bawaannya malas untuk bergerak atau kalau bahasa milenial disebut sedang "mager" (malas gerak). Jika perasaan malas gerak ini kita turuti maka kita sudah terjebak pada suatu gangguan yaitu kelembaman jiwa. Kalau kita analogikan dalam hukum fisika yaitu hukum pertama Newton yang menyebutkan "jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda, kecepatan benda tidak akan berubah atau benda tidaka akan mengalami percepatan". Selain harus ada gaya dorong atau tarik yang mampu untuk melawan gaya gesek antar permukaan bidang yang menyebabkan benda tidak bergerak. 

Inilah sensasi beratnya sebuah benda saat pertama kali akan mulai digerakkan. Interaksi mikroskopik antar bidang ini yang membuat benda secara alamiah memiliki sifat mager atau kelembaman. Istilah kelembaman juga dapat dikatakan sebagai watak atau tabiat suatu benda yang cenderung menikmati keadaan diamnya (zona nyaman) sehingga disuruh untuk bergerak dia akan malas-malasan. 

Keadaan gangguan kelembaman ini dapat diatasi dengan meningkatkan kekuatan gaya dorong, sehingga benda tersebut akan mau bergerak. Benda tersebut akhirnya mau bergerak karena gaya dorongnya lebih besar daripada gaya gesek statisnya.  

                               Gaya Gesek Statis

Kelembaman dalam bahasa inggris diistilahkan dengan inertia yang seakar dengan inert bermakna tidak giat, malas, lamban, dan tak berdaya. 

Apabila fenomena sifat kelembaman benda ini kita kaitkan dengan pemberdayaan dan pengembangan diri atau motivasi belajar pada seorang siswa. Maka sensasi berat yang dialami oleh seseorang sampai susah untuk beranjak gerak itu bukanlah berasal dari raga/tubuh, melainkan berasal dari jiwa. Jiwa yang terganggua memiliki sifat lembam yang besar karena itulah dia akan cenderung berada dalam "zona nyawan" dan malas bergerak untuk menikmati keadaan diamnya. Untuk mengatasi sifat kelembaman jiwa ini diperlukan niat, kehendak, atau hati yang terlatih, terjaga, terkendali dan terarahkan, sehingga kekuatannya akan sanggup untuk mengatasi dan meluluhlantahkan kelembaman jiwa ini. Sebaliknya jika kondisi jiwa yang lemah, bermasalah, bahkan tidak ada niat kehendak, bisa dipastikan akan sulit sekali melawan kelembaman jiwa ini.

Sebagai contoh, saat kita akan bangun pagi untuk sahur. segala usaha dilakukan mulai dengan mensettel alarm atau ponsel. Apabila jiwa yang lemah, maka akan menunda untuk bangun  meskipun jam alarm sudah berbunyi nyaring dan memilih untuk tidur kembali, sehingga sahurnya akan kesiangan. 

Wallahu A'lam Bishawab

Naluk, 16 Ramadhan 1442 H

Suryan Nuloh


Sumber referensi

1. Buku Professional Quotient Karya Ali Nugraha Tahun 2010 MQS Publishing

2. Buku Fisika Dasar Karya Halliday, Resnick dan Walker Tahun 2010 Edisi 7 Jilid 1 Erlangga 

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen Sains : Syauqi Yang Demam (bagian 2/Tamat)

“Jadi kalau skalanya celcius bisa diubah ke skala fahrenheit, ya kak?” tanya Uki. “Yups, betul sekali” jawab Elfi. “Contohnya bila di termometer berskala celcius didapatkan suhu 30 0 C, maka kalau diubah kedalam reamur adalah 24 0 R” kata Elfi.

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Mengenal Virus Corona dan Pencegahannya

Inilah bentuk penampakkanku  Aku merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa sampai penyakit yang serus seperti SARS dan MERS.