Skip to main content

Belajar Sesuai Gaya Belajar

    Tugas seorang guru yang bertugas di sekolah yang berada jauh dari perkotaan sangatlah banyak tantangannya, selain jarak tempuh yang cukup jauh ditambah juga dengan medan jalan yang tidak rata semuanya. Ada kalanya rata dan banyaknya jalan rusak terkena pergeseran tanah dan terbawa arus air. Hal itu belum seberapa juga, setelah sampai disekolah tidak berapa lama jam masuk pelajaran pertama berbunyi. Para murid seolah-olah acuh tak acuh seperti tidak mendengarkan bunyi bel. Ada yang asyik jajan di kantin, maen bola dan ada juga yang masih belum sampai di sekolah. Sehingga saat saya masuk ke kelas murid yang sudah tepat waktu untuk belajar hanya 50% saja. Selain itu, saat pelajaran berlangsung pun, ada saja alasan siswa untuk keluar minta izin ke kamar mandi, membeli pulpen ke kantin dan lain sebagainya. Sehingga membuat peluang siswa bergerombol di dekat kamar mandi.tidak tertahankan.

    Hal ini membuat saya jengkel dan menghabiskan waktu untuk mengajak siswa agar segera masuk ke kelas. Karakter siswa yang sosial budayanya pedesaan dan perbatasan antar kabupaten, membuat wataknya agak sedikit keras. Kalau menegurnya terlalu keras, maka akan berdampak pada menolak dan hanya akan terpaksa untuk mengikutinya. Kalau terlalu lembut, maka akan diacuhkan ajakannya. Bukan hanya dari satu guru saja akan permasalahan yang seperti ini, apalagi bagi ibu guru yang sudah sabar sekali dalam mendidik anak-anak yang tidak patuh terhadap aturan kelas.
    Setelah mempelajari modul 1.1 tentang refleksi filosofis pendidikan Ki Hajar Dewantara, Saya jadi tersadarkan akan beranekaragamnya kodrat anak-anak. Dimana guru hanya menuntun siswa agar menemukan potensinya sendiri. Kemudian saya merenung seorang diri dan berdiskusi dengan sesama rekan guru mengenai permasalahan yang dihadapi. Mungkin saja, siswa tidak betah di dalam kelas untuk belajar dikarenakan proses pembelajarannya yang tidak mendukung kebutuhannya sendiri atau gaya belajarnya. Sehingga membosankan dan ingin cepat-cepat keluar dari kelas.
    Dari kejadian tersebut, saya mulai menerapkan pemikiran pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang menuntun dengan sepenuh hati segala kodrat yang ada pada anak-anak. Langkah pertama yang saya lakukan adalah melihat kembali hasil asesmen diagnostik mengenai profil gaya belajar siswa kelas 7-9, ternyata setelah ditinjau ulang. hasilnya sebagai berikut :


    Kebanyakan anak-anak dengan gaya belajarnya visual dan kinestetik. Saya mulai menyusun strategi dengan merencanakan proses pembelajaran yang menampilkan ada gambar dan gerak pada kegiatan belajarnya. Tak lupa dengan kodrat zaman yang sesuai dengan akhir-akhir ini, saya gunakan media pembelajaran melalui Google Classroom dan Google Slide untuk melakukan presentasi lewat handphone. Saat itu, topik materi belajarnya yaitu kelainan pada organ reproduksi manusia. Siswa diberikan tantangan untuk menyusun slide presentasi melalui link web yang sudah di share di Google Classroom. Dari kegiatan ini terlihat, ketika kebutuhan siswa sesuai gaya belajarnya terpenuhi, muncullah kesadaran diri siswa untuk belajar secara mandiri mencari informasi dan mendesain tampilan slide presentasinya.

Gambar siswa sedang diskusi menyusun presentasi menggunakan google slide, pada link berikut : https://drive.google.com/file/d/1WSV1-Rr3sL7tAocn6veOXSaTjpE4smYm/view?usp=sharing


Gambar siswa sedang melakukan presentasi seperti pada link berikut ini :

Dengan menuntun sesuai kodrat zaman dan gaya belajarnya, anak-anak menjadi ketagihan untuk tetap belajar dan berada dikelas.

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen Sains : Syauqi Yang Demam (bagian 2/Tamat)

“Jadi kalau skalanya celcius bisa diubah ke skala fahrenheit, ya kak?” tanya Uki. “Yups, betul sekali” jawab Elfi. “Contohnya bila di termometer berskala celcius didapatkan suhu 30 0 C, maka kalau diubah kedalam reamur adalah 24 0 R” kata Elfi.

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Mengenal Virus Corona dan Pencegahannya

Inilah bentuk penampakkanku  Aku merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa sampai penyakit yang serus seperti SARS dan MERS.