Skip to main content

MERANA KARENA SISWA, KOK BISA?

      Doorprize, apa yang ada di pikiran ketika mendengar kata Doorprize? Yaaa tentunya senang banget kalau kita mendapatkannya. Seperti yang  saya alami ketika menghadiri Hari Guru Nasional di Bandung. Hari minggu yang biasanya dihabiskan dengan keluarga, tetapi minggu ini berbeda. Saya sudah izin pada anak-anak dan istri, untuk menghadiri Hari Guru Nasional 2022 yang diselenggarakan Ikatan Guru Indonesia Jawa Barat. Kami berenam berangkat pukul 06.00 dari Sumedang dengan mengendarai mobil warna putih buatan Jepang.         Saya duduk di bagian jok paling belakang, baris ke tiga dari supir.  Saat itu jalur lalu lintas tidak terlalu padat, maklum hari minggu frekuensi kendaraan saat pagi tidak seperti hari kerja. Jalan hitam dilibas dengan lancar, laju mobil mencapai 100 km/jam saat digeber di jalan tol. Kami pilih ke jalan Tol supaya datang tepat waktu. Kalau jalan-jalan harus serius, kalau pelatihan hanya selingan atau gurauan saja. celetuk rekan satu mobil. disambut dengan gelak tawa oleh rekan lainnya, sambil mengiyakan. Menurut pemikiran saya, bukannya pernyataan tersebut yang terbalik. seharusnya, jalan-jalan hanya selingan dari kerja dan kalau pelatihan harus serius. Ahhh entahlah, emang diriku selalu serius kalau belajar untuk pengembangan diri itu. 
         Sesampai di lokasi acara, kami disambut oleh para panitia yang ramah-ramah, tak lupa kami berikan oleh-oleh khas Sumedang yaitu tahu. Hal yang baik selalu kami pelihara, karena sesama rekan harus saling berbagi, seperti motto IGI "Sharing and Growing Together". Saatnya tiba pada acara, materi demi materi terlewati, dengan penuh penasaran. Diakhir acara sesi pertama, panitia membagikan sebuah doorprize, eitts tunggu dulu. Tidak semua peserta mendapatkannya, harus ada usaha dulu, minimal menjawab pertanyaan/kuis yang diberikan. 
        Satu - dua pertanyaan terlewati, panitia terbatas doorprizenya. Setelah melihat teman yang dapat doorprize berupa buku. Semangat saya untuk mendapatkannya begitu menggelora, sekarang saatnya ngacung. Saya buuuu, iya bapak "kata ibu panitia" sambil menunjuk ke arahku. Pertanyaannya gampang banget, Siapa dewan pembina IGI Jabar paling tinggi kedudukannya? yaa saya jawab, Bapak H.Ridwan Kamil. Oke, selamat pakk. Saya disuruh ke depan untuk menerima doorproze yang aku idamkan tadi, banyak sorotan kamera handphone yang mengarahkan kepadaku yang dengan gontainya  jalan ke depan untuk mengambil doorprizenya. Perasaan saai itu ada rasa canggung, campur bangga. Gado-gado dech pokonya mah. 
        Woooow, doorprizenya sebuah buku yang aku incar dari tadi. Sepintas saat menerima doorprize di depan saya intip judul bukunya yaitu "Merana Karena Siswa" yang ditulis oleh Ibu Nining Suryaningsih. Kenapa penulis bisa merana yang dikarenakan oleh siswa? apakah mengalami kejadian yang tidak mengenakan sehingga penulis sampai merana?. Padanan kata dari merana yaitu selalu menderita sedih. Waaah kasihan banget ibu penulis ini, sampai-sampai merana dalam menghadapi murid-muridnya. Perasaan penasaran berkecamuk dalam benak, kubaca sinopsis buku yang ada dibagian sampul belakang. Sepintas, tergambarkan Merana karena siswa, merupakan bagian judul pada buku yang bersampul warna dominan kuning dengan gambar siswa yang sedang diskusi di kelasnya. Ibu penulis ini sangat cerdik dalam memilih judul sebuah buku, salah satunya dapat memprovokasi pembaca agar dapat segera membaca buku tersebut. Menurut saya penentuan judul sebuah buku, menjadi hal yang sangat krusial, jangan sampai buku cerita remaja judulnya kayak skripsi aja atau penelitian ilmiah, bisa-bisa tidak akan tergiur untuk membaca buku tersebut. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan judul buku yang dikutip dari www.penerbitdeepublish.com
  1. Mengandung unsur SIAP (singkat, asli, inspiratif dan persuasif)
  2. Buat jadi lebih spesifik
  3. Judul buku harus Unik
  4. Judul bukunya yang dibutuhkan pembaca
  5. Judulnya tegas dan bertenaga
  6. Judulnya provokatif.

        Judul yang provokatif menjadi sebuah pelajaran bagi saya dalam menentukan judul buku, selain itu dari pengalaman yang dialami guru saat proses pembelajaran (learning process) yang positif maupun yang negatif, bisa dijadikan bahan tulisan. Tinggal di tambah emosi dan opini saja, jadilah sebuah tulisan yang kereen. 

Comments

Popular posts from this blog

Cerpen Sains : Syauqi Yang Demam (bagian 2/Tamat)

“Jadi kalau skalanya celcius bisa diubah ke skala fahrenheit, ya kak?” tanya Uki. “Yups, betul sekali” jawab Elfi. “Contohnya bila di termometer berskala celcius didapatkan suhu 30 0 C, maka kalau diubah kedalam reamur adalah 24 0 R” kata Elfi.

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Mengenal Virus Corona dan Pencegahannya

Inilah bentuk penampakkanku  Aku merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa sampai penyakit yang serus seperti SARS dan MERS.