Sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, semua orang gelagapan menghadapinya. Seolah belum siap dengan perubahan kebiasaan yang begitu cepat berubahnya. Belajar harus dirumah, gurunya dirumah juga mengajar. Mindset yang lama belum mampu untuk dirubah secara drastis, pembelajaran secara online menjadi fenomena terbaru saat itu.
Media yang digunakan untuk berkomunikasi yaitu smartphone, yang terhubung pada whatsapp. Mau tidak mau atau like and dislike, semua guru dan siswa dipaksa harus menggunakan media digital untuk belajarnya. Semuanya belajar menggunakan toolset yang baru. seperti membuat video, mengirim pesan whatsapp dan video conference. Semua skillset yang kurang terasah saat normal, sekarang semakin tajam.Untuk menghadapi dunia yang berubah begitu cepat seperti sekarang ini, dibutuhkan cara pikir (Mindset), keterampilan atau kemahiran (skillset), dan perangkat kerja atau teknologi (toolset) yang baru. Perubahan kian hari kian cepat, di era digital ini kecepatan perubahan tak pernah terbayangkan sebelumnya. Ibarat ilmu minggu lalu tak berlaku di minggu ini. Setiap hari manusia perlu beradaptasi agar tetap bertahan dan tidak tertelan perubahan zaman. Kecepatan perubahan dan berbagai dampaknya dipadankan dengan istilah disrupsi, sehingga pola perubahannya dapat mengubah pola hidup manusia, sekaligus mengubah kehidupan sosial bermasyarakat, politik, ekonomi, budaya, pendidikan dan sebagainya.
Banyak platform pembelajaran yang menawarkan materi belajar, ada yang berbayar dan ada juga yang gratisan. Siswa dan guru bebas memilih sesuai kebutuhannya, mau belajar kapanpun dan dimanapun. semuanya tergantung pada pembelajar. Itulah definisi Learning 5.1 abad ini.
Learning 5.1 adalah tentang menembus batas pemikiran, menerobos konvensi dan kesepakatan, mengubah kebiasaan, dan mentransformasikan cara belajar yang telah ketinggalan zaman. Transformasi itu dimulai dari pola pikir (Mindset) bahwa tanggung jawab untuk belajar ada pada sang pembelajar itu sendiri, bukan orang lain, bukan sekolah dan bukan juga instansi tempat bertugas.
Sekolah juga berlomba untuk menuju Learning 5.1, supaya tiba duluan di masa depan. Mulai dari merubah mindset, skillset dan toolset guru dan siswa. Para guru belajar membuat soal secara online dan media pembelajarannya, siswa menggunakan aplikasi yang menjadi sedekat bestinya yang dapat dibawa kemana saja dan dilihat dimanapun serta kapanpun, semuanya berada di aplikasi tersebut.
Kini di sekolah kami pada tanggal 11.11.22 pukul 11.00 WIB, diluncurkan aplikasi belajar berbasis android yang dinamakan SIBESTI yang akronim dari Sistem Informasi Belajar SMPN 1 Surian Terpadu dan Inovatif. Semua tentang info sekolah, jadwal, materi belajar, penilaian dan pengumuan sekolah, berada di SIBESTI. Hal ini yang menjadi pengisi konten SIBESTI adalah Guru, sehingga guru dituntut mampu mengisi materi pembelajaran yang dapat diakses secara online.
Comments
Post a Comment