Bermain sambil belajar sains, atau belajar sambil bermain, kok bisa? yaa bisa dong. Seperti pada lato-lato / nok-nok, sebuah permainan yang membenturkan dua buah bandul yang diikat tali sehingga membentuk gerak melingkar. Permainan ini sedang viral dan digandrungi anak-anak sampai orang tua. Selain untuk alat bermain, Lato-lato juga dapat dijadikan media pembelajaran sains fisika. Karena dalam permainan lato-lato harus menggunakan konsep fisika. Apa saja konsep fisika pada lato-lato?
1. Hukum kekekalan energi mekanik
2. Gerak melingkar
3. Getaran Bandul
4.Tumbukan lenting sempurna
5. Tegangan Tali
Hukum kekekalan energi pada lato-lato
Setiap bandul diikat tali, saat bandul tersebut diam dan bergerak, tegangan tali akan menahan berat bandul dengan gaya tegangan mengarah ke atas.
Pada setiap benda tersimpan energi yang dapat dirubah. begitupun juga pada bandul, Ketika diam, bandul menyimpan energi potensial (EP), Saat diayunkan, energi pada bandul akan berubah menjadi energi kinetik (EK). Perubahan energi pada bandul lato-lato dari potensial ke kinetik dan sebaliknya secara terus menerus inilah yang dinamakan Hukum Kekekalan Energi Mekanik (EM).
Ketika dua bandul diayunkan, keduanya akan bertemu pada titik kesetimbangannya dan mengalami tabrakan atau tumbukan yang kemudian dua bandul tersebut akan bergerak berlawanan arah dengan kecepatan masing-masing. Tumbukan pada lato-lato dinamakan tumbukan lenting sempurna.
Apabila gaya yang diberikan cukup untuk membuat bandul bergerak dan bertumbukan pada posisi dibawah dan diatas, maka akan terlihat sebuah gerak melingkar yang tentunya akan mengarah pada pusat lingkaran atau gaya sentripetal yang dipengaruhi oleh massa benda, panjang tali dan kecepatannya.
Comments
Post a Comment