Skip to main content

REHAT SEJENAK SEBELUM KEMBALI MENGAJAR


Waktu menunjukkan pukul 01.00 WIB, terlihat anak-anak belum juga memejamkan matanya. Tampak gelisah dan mawas diri, seketika membuka mata untuk melihat jam yang menempil di dinding.  Suara jangkrik mendenging, pancaran cahaya lampu temaram menyelinap dibalik bilik bambu. Pejamkan lagi, "masih malam", gumamnya. Pagi hari mereka akan pergi menjenguk sanak saudaranya yang sudah lama belum berjumpa. 

"Ayoo nak, kita berangkat", ajak ibu. anak-anak dengan cepat bergegas mengambil tas dan kantong yang di jinjing terbuat dari bahan plastik. Yang lebih kecil segera pakai sandal, "Maa, sendalku mana". Tingkah polah anak kecil, kalau sehabis main, lupa menyimpan sendalnya sendiri. "Coba cari di bawah korsi bambu", jawab ibu. 

Mereka bertiga pergi jalan kaki menyusuri pematang sawah yang baru ditanami padi. Kakaknya membawa baju ganti yang dimasukkan pada tas gendong, ibu membawa makanan khas perkampungan yang dimasukkan pada kantong rajut jinjing. Sedangkan adik yang masih kecil, memakai topi merah dan sandal capit. Sesekali terpeleset saat melangkah di pematang sawah yang licin, bajunya sedikit kotor. Kadang-kadang dalam perjalanan menangkap belalang yang susah payah harus dikejar-kejar untuk mendapatkannya. 

Perkampungan sodaranya ibu, terpisah oleh Bendungan Sadawarna yang baru saja digenangi. untuk sampai harus menaiki perahu yang baru-baru ini dipersiapkan oleh pihak bendungan, karena jalan lingkar yang sedang dikerjakan belum juga usai. Banyak orang dewasa yang memakai baju loreng hijau, ternyata itu adalah bapak tentara. Kaka, ayoo cepat kemari, sambil meraih tangan adiknya, mereka daftar dulu sebelum naik perahu. Para penumpang diwajibkan memakai rompi pelampung berwarna oranye, kebetulan saat itu ada perahu yang baru bersandar di dermaga Tanjung. Tanpa harus menunggu lama, mereka naik ke perahu, pak tentara membantu menaikkan adik kecil. Keduanya tampak riang gembira, karena baru pertama naik perahu. Maklum mereka jarang berlibur wisata ke pantai.

Nakhoda perahu begitu cekatan menyalakan mesin, untuk mendorong perahu melaju. hanya dibutuhkan 15 menit untuk sampai ke dermaga Sarwiru, yang letaknya 50 meter dari pintu gerbang sekolah SMP. Dalam perjalanan tak hentinya Ibu berdoa untuk keselamatan, anak-anak menoleh ke kiri dan kanan tertegun akan keindahan Bendungan Sadawarna, airnya jernih, dikelilingi perbukitan hijau. Tak berapa lama, pak tentara yang ikut serta diperahu berkata,"siap-siap kita mau sampai, turunnya yang tenang jangan terburu-buru, jangan lupa barang bawaan". 

Kakak menggendong adiknya untuk turun dari perahu, "Alhamdulilah, kita sudah sampai di dermaga Sarwiru", kata Ibu. Sekolah tempat bertugas pamannya sudah terlihat dari kejauhan, gerbang dengan cat warna biru. Kedatangan mereka tidak diberitahukan terlebih dahulu, maklum tidak punya handphone. Harap-harap cemas, Ibu datang ke sekolah tempat pamannya tugas. Takut tidak ada jam mengajar. Sesampainya di sekolah, mereka diterima, di ruang tamu. "Maaf pak, saya mau bertemu dengan Pak Agus". kata Ibu. "Silahkan bu, tunggu dulu, Pak Agus sedang rehat di ruang guru", Jawab Anton penjaga sekolah. Kebetulan saat itu Pak Agus telah selesai mengajar pada jam ke-1 dan 2. Seperti biasa, kalau pergantian jam mengajar, Pak Agus selalu menyeduh kopi dan istirahat sejenak di ruang guru. Hal ini dilakukan untuk mengembalikan energi, agar saat masuk lagi kelas sudah fresh. Baru juga tiga tegukkan menyeruput kopi hitam campur gula sedikit, Anton memanggil. Pak Agus dalam hatinya bertanya-tanya, siapa yang ingin bertemu dengannya? Ternyata sodaranya yang sudah lama tidak berjumpa, akhirnya mereka berbincang-bincang. Ibu mengetahui pamannya bertugas di SMP dari anak tetangganya yang bercerita mengenai seorang guru baru yang ditugaskan.


Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Cerpen Sains : Syauqi Yang Demam (bagian 2/Tamat)

“Jadi kalau skalanya celcius bisa diubah ke skala fahrenheit, ya kak?” tanya Uki. “Yups, betul sekali” jawab Elfi. “Contohnya bila di termometer berskala celcius didapatkan suhu 30 0 C, maka kalau diubah kedalam reamur adalah 24 0 R” kata Elfi.

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Mengenal Virus Corona dan Pencegahannya

Inilah bentuk penampakkanku  Aku merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa sampai penyakit yang serus seperti SARS dan MERS.