Skip to main content

Computational Thinking : Keterampilan Berpikir Menghadapi Permasalahan Kompleks


Dalam kehidupan masa kini, banyak sekali permasalahan yang memerlukan sebuah keterampilan berpikir untuk menyelesaikannya. Mulai dari permasalahan lingkungan, energi, kesehatan dan sosial kultural. Sejak tahun 2006, Jeanete M. Wing memperkenalkan istilah Computational Thinking (CT) untuk menyelesaikan masalah kompleks secara tepat dan efektif. Apa itu Computational Thinking

Computational Thinking (CT) atau Berpikir Komputasional adalah salah satu konten utama dalam literasi digital dimana seseorang memiliki keterampilan yang memungkinkanya memecahkan masalah secara sistematis, sebagaimana komputer bekerja (Leila Ribeiro, 2013). Selain itu CT juga didefiniskan sebagai proses mental untuk mengabstraksi masalah hingga menyelesaikan masalah secara ototmatis.

Sehingga setiap anak memiliki keterampilan CT masing-masing yang berbeda.

Kemampuan CT bukan hanya untuk TIK tetapi ini dapat diterapkan dalam mendukung pemecahan masalah pada berbagai ilmu lain termasuk sains. 

Elemen utama CT terdiri dari decomposition, algorithm, abstraction dan pattern recognition


Gambar 1. Empat Keterampilan utama berpikir komputasi

(Sumber: https://cspathshala.org/2017/10/25/computational-thinking-curriculum/)


CT berperan penting untuk mengintegrasikan kecerdasan manusia dengan kemampuan komputasi dari perangkat komputer. Komputer mengubah cara kita berpikir dan belajar tentang dunia dan alam semesta sehingga keterampilan untuk memahami serta memanfaatkan kemampuan komputasi dari perangkat komputer ini menjadi penting dan relevan untuk dikembangkan bagi siswa.  Salah satu referensi    strategi pengintegrasian CT dalam pembelajaran sains adalan penggunaan taksonomi dari CT-STEM.


Taksonomi tersebut menjelaskan bahwa terdapat 4 aspek utama yang perlu diperhatikan yaitu: Data Practices, Modeling and Simulation Practices, Computational Problem-Solving Practices, dan Systems Thinking Practices.



Gambar 2. Taksonomi Computational Thinking (Wieintrop, 2015)


Computational Thinking (CT) merupakan sebuah alat untuk menyampaikan konten / materi pembelajaran IPA dengan berbagai macam model pembelajaran sains.


Referensi :

1. https://ccl.northwestern.edu/2015/Weintrop%20et%20al.%20-%202015%20-%20Defining%20Computational%20Thinking%20for%20Mathematics%20an.pdf (diakses pada 19/9/2021)

2. https://www.computacional.com.br/files/Gerais/RIBEIRO%20-%20Computational%20Thinking%20-%20Possibilities%20and%20Challenges.pdf (diakses pada 19/9/2021)

3. https://cspathshala.org/2017/10/25/computational-thinking-curriculum/  (diakses pada 19/9/2021)


Comments

Popular posts from this blog

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN 1

Perhatikan gambar berikut ini! a. Bus b. Mobil Tenaga Surya Gambar 1. Jenis Kendaraan           Sumber : www.starberita.com                                                 Apa perbedaan kedua gambar tersebut? Apa bahan bakar masing-masing kendaraan tersebut? Kendaraan manakah yang ramah lingkungan?mengapa?

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Tes Kemampuan Akademik

Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi. Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan. Berikut paparan sosialisasi Tes Kemampuan Akademik