Skip to main content

GERAK LURUS

Gerak suatu benda bermacam-macam bergantung pada bentuk lintasannya, ada gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabola. Gerak yang lintasannya lurus disebut gerak lurus.


Apabila kamu perhatikan benda-benda yang bergerak lurus di sekitarmu, tentu kamu akan mendapatkan dua gerakan yang berbeda. Ada benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dan benda yang bergerak dengan kecepatan berubah. Gerak apakah itu?

Dari pertemuan sebelumnya, kamu sudah mempelajari benda yang bergerak dengan kelajuan tetap. Gerak semacam itu disebut gerak lurus beraturan (GLB). Dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan gerak suatu benda kecepatannya berubah setiap saat, dapat dipercepat ataupun diperlambat. Misalnya, sebuah benda yang dijatuhkan dari ketinggian tertentu, kecepatannya sedikit demi sedikit akan berubah menjadi suatu nilai tertentu yang semakin lama akan semakin cepat atau semakin lambat. Gerak semacam ini disebut gerak lurus berubah beraturan. Untuk lebih me mahami ciri-ciri gerak lurus berubah beraturan.

Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dapat terjadi pada dua peristiwa, yakni ketika perubahan kecepatannya semakin cepat dan ketika perubahan kecepatan nya semakin lambat. 

Risa mengendarai sepeda melalui jalan yang menurun. Tanpa dikayuh pun sepedanya akan meluncur terus, bahkan gerak sepeda semakin lama semakin besar. Misalnya, sepeda bergerak dari keadaan diam yang berarti kecepatannya 0 m/s. Kemudian, sepeda bergerak pada permulaan detik pertama dengan kecepatan 2 m/s, pada permulaan detik kedua 4 m/s, permulaan detik ketiga 6 m/s, dan seterusnya. Dapatkah kamu menghitung kecepatan pada detik berikutnya?

Jika dihitung perubahan tiap detiknya, keadaan diam ke detik pertama perubah an kecepatannya (2 m/s – 0 m/s) = 2 m/s, perubahan detik pertama ke detik kedua (4 m/s – 2 m/s) = 2 m/s, begitu pula perubahan kecepatan dari detik kedua ke detik ketiga (6 m/s – 4 m/s) = 2 m/s. Jadi, gerak sepeda tersebut memiliki perubahan ke cepatan setiap detiknya yang sama sebesar 2 m/s.

Gerak apakah itu? Ya, gerak semacam ini disebut gerak lurus berubah beraturan (GLBB) dipercepat. Tono sedang mengendarai sepeda di jalan yang datar dengan kecepatan 10 m/s. Ketika itu Tono menghentikan kayuhannya sehingga kecepatan sepeda semakin lama semakin kecil dan akhirnya berhenti. Misalnya, permulaan detik pertama 10 m/s, detik kedua 8 m/s, detik ketiga 6 m/s, dan seterusnya sampai detik keenam kecepatannya menjadi 0 m/s (berhenti). Dari detik ke detik, kecepatan sepeda Tono berubah secara beraturan semakin lama semakin lambat. Gerak semacam ini disebut *gerak lurus berubah beraturan (GLBB) diperlambat*.

Comments

Popular posts from this blog

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN 1

Perhatikan gambar berikut ini! a. Bus b. Mobil Tenaga Surya Gambar 1. Jenis Kendaraan           Sumber : www.starberita.com                                                 Apa perbedaan kedua gambar tersebut? Apa bahan bakar masing-masing kendaraan tersebut? Kendaraan manakah yang ramah lingkungan?mengapa?

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Tes Kemampuan Akademik

Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi. Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan. Berikut paparan sosialisasi Tes Kemampuan Akademik