Skip to main content

BELAJAR PRAKTIK BAIK KETAHANAN PANGAN DARI SUKU BADUY

 


Indonesia merupakan negara agraris gemah ripah loh jinawi, memiliki lahan subur yang sangat menjanjikan untuk kondisi kehidupan warga masyarakatnya dalam memenuhi kebutuhan pangan. Akan tetapi semua itu hanya angin segar belaka jaman dahulu kala, banyak komoditi pangan yang diimpor dari negara tetangga, artinya kita belum swasembada pangan. Dalam hal ketahanan pangan, kita harus banyak belajar dari masyarakat suku Baduy. Ketika saya berkunjung ke Baduy, ternyata banyak bangunan yang terpisah dengan rumah di kampung. Setelah ditanyakan kepada salah seorang warga, ternyata bangunan itu dinamakan “Leuit” atau lumbung padi. Mengapa ada leuit di Baduy? Untuk apa fungsinya? Mungkin itulah pertanyaan yang bergelayut dipikiran saya. 

Setelah mewawancarai seorang warga Baduy yaitu Saidam, Leuit berkaitan erat dengan Ketahanan Pangan warga baduy, sampai ada yang menyebutkan cadangan pangan di leuit ada yang mencapai hingga 30 tahun lamanya. Ini menjadi sebuah pelajaran bagi kita semuanya, mengapa? Karena ketahanan pangan sangat penting bagi suku Baduy mengingat hubungan dengan dunia luar yang dibatasi untuk memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri.



    Padi yang dihasilkan dari huma merupakan sumber pangan bagi warga Baduy. Karena panennya hanya satu kali setahun, maka setelah lima enam bulan ditanam, padi siap dipanen dan kemudian disimpan dalam lumbung (Leuit). Lumbung padi Baduy didesain khusus agar mampu menyimpan padi dalam jangka waktu yang lama serta bebas gangguan tikus. Lokasi dan waktu pembuatan dihitung berdasarkan peredaran bulan. Lumbung harus dibangun di luar kampung karena takut kampung terbakar. Masyarakat Baduy selalu mampu menyisakan padi di lumbung. Ini dimaksudkan untuk mengantisipasi kemungkinan hasil panen berikutnya yang kurang baik atau gagal panen. Cadangan padi diambil sedikit demi sedikit tiap beberapa hari sekali. Sedangkan ibu-ibu menumbuk seikat padi pada pagi hari sebelum berangkat ke huma. Padi ditumbuk dengan lesung besar yang diletakkan di pinggir permukiman.



Dalam satu kampung, hanya ada satu lesung yang digunakan secara bersama-sama. Lesung diletakkan dalam saung lesung, yaitu bangunan mirip rumah tanpa dinding, berlantai tanah, dan beratap daun kirai. Setiap keluarga Baduy boleh memiliki lumbung lebih dari satu. Jumlah lumbung disesuaikan dengan luas huma yang diolah oleh tiap keluarga. Semakin luas huma, jumlah lumbung padi semakin banyak.


Comments

Popular posts from this blog

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN 1

Perhatikan gambar berikut ini! a. Bus b. Mobil Tenaga Surya Gambar 1. Jenis Kendaraan           Sumber : www.starberita.com                                                 Apa perbedaan kedua gambar tersebut? Apa bahan bakar masing-masing kendaraan tersebut? Kendaraan manakah yang ramah lingkungan?mengapa?

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Tes Kemampuan Akademik

Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi. Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan. Berikut paparan sosialisasi Tes Kemampuan Akademik