Skip to main content

SIX THINKING HATS : CARA BERPIKIR REFLEKTIF

Akhir semester saatnya berpikir reflektif, apa yang sudah dilakukan untuk menghadirkan suasana pembelajaran yang aman, nyaman dan menyenangkan? Apakah siswa sudah bahagia, bertanggungjawab dan mandiri? Apakah dalam melayani siswa sudah mengedepankan segitiga restitusi dan pola kontrol yang berpihak pada siswa? Semuanya perlu dipikirkan yang terakumulasi diakhir semester ini. 
Ada satu diantara banyak model yang dipergunakan untuk melatih berpikir reflektif, yaitu model six thinking HATS (enam topi berpikir) yang diperkenalkan oleh Edward de Bono pada tahun 1985. Sesuai dengan nama modelnya, ada enam topi dengan warna berbeda yaitu :
1. Topi putih, untuk menuliskan informasi/fakta yang sebanyak-banyaknya terkait pengalaman yang terjadi. Siswa yang cuek, tidak mengumpulkan tugas, nilai hariannya jelek, suka membolos, tidak taat kesepakatan kelas, dsb. 
2. Topi merah, untuk mewakili perasaan terkait dengan topik yang dibahas. Emosi, marah, jengkel, dsb. 
3. Topi kuning, untuk mewakili hal-hal positif yang terkait topik tersebut. Melihat keuntungan dari semua keputusan dan resikonya
4. Topi hitam, tuliskan kendala, hambatan, atau risikio dari tindakan / peristiwa yang dibahas. Ditolak, tidak didukung, lama, dsb. 
5. Topi hijau, uraikan ide-ide yang muncul setelah peristiwa tersebut. Berikan solusi kreatif dan inovatif bagi siswa. Berbeda pendekatan, cara berkomunikasi, banyak media, pola interaksi, dsb
6. Topi biru, menarik kesimpulan dari peristiwa yang terjadi atau mengambil keputusan setelah mempertimbangkan kelima sudut pandang lainnya.

Comments

Popular posts from this blog

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN 1

Perhatikan gambar berikut ini! a. Bus b. Mobil Tenaga Surya Gambar 1. Jenis Kendaraan           Sumber : www.starberita.com                                                 Apa perbedaan kedua gambar tersebut? Apa bahan bakar masing-masing kendaraan tersebut? Kendaraan manakah yang ramah lingkungan?mengapa?

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Tes Kemampuan Akademik

Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi. Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan. Berikut paparan sosialisasi Tes Kemampuan Akademik