Perkataan dapat menjadi senjata yang ampuh untuk merubah kepribadiaan seseorang. Misalnya pada suatu postingan di media sosial, biasanya para netizen memberikan komentar yang bermacam-macam. Ada yang berkomentar positif, netral dan negatif. Apalagi ketika saat memaparkan konsep sebuah analisis atau materi, ada saja yang memberikan tanggapan sinis dan menguatkan.
Seorang guru membimbing murid untuk mencapai potensi setinggi-tingginya tentunya diharapkan dapat membuat murid memiliki kepercayaan diri yang bagus. Begitupun juga pada saat berdiskusi dengan komunitas guru, ada guru yang nyinyir atau julid terhadap guru lain dan juga ada guru yang afirmatif untuk menguatkan kepercayaan dirinya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata julid memiliki arti iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, biasanya dilakukan dengan cara menulis komentar, status atau pendapat yang menyudutkan orang tertentu. Julid dapat dilihat dari komentar yang diberikan.
Sedangkan kebalikan dari julid yaitu afirmatif, yang memiliki makna menguatkan dengan pernyataan yang positif pada diri sendiri dan orang lain. Untuk menjadi pribadi yang afirmatif perlu latihan, terutama mengatakan pada diri sendiri dengan cara mengulangi secara terus menerus lewat kata-kata positif. Seperti aku pasti mampu, aku pasti berhasil, aku dapat mencapai lebih banyak dalam hidup.
Murid akan meniru yang guru lakukan, jangan jadikan murid yang julid atau suka nyinyir, bentuklah menjadi murid yang afirmatif selalu menebarkan kata-kata positif bagi teman-temannya.
Kadang saya julid, tetapi lebih sering berupaya afirmatif. Tulisan yang bagus.
ReplyDeleteampun, semoga omjay gak jadi guru julid hehehe
ReplyDelete