Hari ini anak-anak riang gembira, mereka belajar membuat salah satu produk bioteknologi yaitu tape, tempe dan donat. Murid diberikan pilihan yang disesuaikan dengan minat masing-masing kelompok. Setiap kelas terdiri dari 4 - 5 kelompok yang komposisi anggotanya ada laki-laki dan perempuan. Lebih lanjut lagi, setiap anggota kelompok memiliki tugasnya. Ada yang membawa singkong, ragi dan wadah. Kebetulan dibelakang sekolah memiliki pohon pisang, sehingga siswa laki-laki yang bertugas untuk mengambil daun pisang.
Ada salah satu kelompok yang berbeda saat mengemas tape ketannya. Murid perempuan membungkus ketan yang sudah diberi ragi dengan cara di pincuk. Mungkin dari kita, ada yang belum bisa untuk membuat pincuk. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pincuk adalah wadah dari daun pisang yang dilipat dan disemat dengan lidi sehingga membentuk lekukan.
Siswa laki-laki membantu yang perempuan, disini terjadi sharing knowledge dan sharing skill. Kalau menurut Vygotsky, setiap anak akan tumbuh dan berkembang apabila berkelompok dan saling belajar dengan sesamanya. Lev Vygotsky menekankan kalau perkembangan sosial manusia tidak bisa dipisahkan dari kegiatan sosial dan budaya. Dia berkata, perkembangan kognitif, psikomotorik, mental, dan afektik pada seorang anak sangat dipengaruhi oleh sosial budaya yang dia temukan di masyarakat. Teori ini dinamakan Zone Proximal Development (ZPD). Dari belajar pincuk, murid-murid dilatih telaten, sabar dan rapih.
Comments
Post a Comment