Skip to main content

CARA MEMULAI PERUBAHAN

Visi merupakan cara pandang ke depan untuk mencapai cita-cita yang diinginkan. Dalam melakukan sebuah perubahan diperlukan visi yang jelas, spesifik, terukur, masuk akal dan dalam rentang waktu tertentu. Visi tidak akan dapat terwujud, bila tidak disertai sebuah misi dan aksi yang nyata. Bagaimana caranya menyusun aksi nyata menjadi sebuah perubahan? 
Salah satu paradigma dalam Manajemen perubahan yaitu Inkuiri Apresiatif (IA). 
Inkuiri Apresiatif memulai dari hal-hal positif yang sudah dimiliki oleh diri dan sekolah. Langkah-langkah untuk menemukan hal positif dan aset yang dimiliki, kita gunakan alur BAGJA. 
BAGJA akronim dari Buatkan pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana dan Atur eksekusi. 

1.Buatkan pertanyaan utama
Membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah penyelidikan kekuatan/potensi/peluang. Mendefinisikan tujuan, pertanyaan dibuat untuk memprovokasi/menginisiasi perubahan (prakarsa). 
Melakukan tindakan untuk menggalang atau membangun koalisi/tim perubahan dukungan urgenitas. 
Contohnya :
Bagaimana caranya membuat lingkungan sekolah yang bersih dan rapi? 

2. Ambil pelajaran
Menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemu kenali kekuatan/potensi/peluang lewat penyelidikan, mengidentifikasi/mengapresiasi yang terbaik dari apa yang telah ada, menemukan inti positif, setiap pertanyaan dibuat dengan hati-hati dan sifatnya positif. 
Menentukan cara kita mengungkapkan fakta, memperoleh data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur

3. Gali mimpi
Menyusun deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud. 
Membayangkan dan menggambarkan masa depan, gambaran masa depan dimunculkan dari contoh-contoh yang membumi dari masa lalu yang positif. 
Mengalokasikan kesempatan untuk berprosea bersama, multi unsur (kapan, dimana, siapa saja)

4.Jabarkan rencana
Mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian. 
Mendefinisikan kesuksesan pencapaian bertahap. Menciptakan organisasi yang ideal demi mencapai mimpi, mempertahankan perubahan positif, atau menindaklanjuti masa lalu organisasi yang paling positif dan potensial. 

5. Atur eksekusi
Menentukan siapa yang berperan dalam pengambilan keputusan, menyelaraskan interaksi setiap orang (unsur) terlibat agar dapat bersama-sama menciptakan (co-create) masa depan. Merupakan awal dari penciptaan budaya belajar Apresiatif yang berkelanjutan. Mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal, protokol/SOP, knowledge management, monev/refleksi). 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN 1

Perhatikan gambar berikut ini! a. Bus b. Mobil Tenaga Surya Gambar 1. Jenis Kendaraan           Sumber : www.starberita.com                                                 Apa perbedaan kedua gambar tersebut? Apa bahan bakar masing-masing kendaraan tersebut? Kendaraan manakah yang ramah lingkungan?mengapa?

MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA

  MEMANFAATKAN LABORATORIUM MAYA SAAT BELAJAR DARI RUMAH UNTUK MELATIH KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA           Pada tahun 2020 wabah Covid-19 mengguncang negara Tiongkok tepatnya di Provinsi Wuhan dan tidak lama kemudian  wabah Covid-19 telah menyebar ke berbagai negara. Dampak dari menyebarnya pandemik Covid-19 ini mengganggu berbagai macam aspek kehidupan, salah satunya adalah pendidikan. Begitupun di Indonesia, pemerintah mengumumkan pada awal bulan maret tahun 2020 telah terkonfirmasi positif menderita covid-19. Adanya pasien yang terkonfirmasi positif membuat pemerintah membentuk satuan tugas Covid-19 yang fungsinya untuk menangani pandemic Covid-19 dengan cepat sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh World He a lth Organization (2019) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 adalah social distancing dan physical distancing . Kemudian pada bulan maret 2020 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)...

Tes Kemampuan Akademik

Tes Kemampuan Akademik (TKA) dilatarbelakangi oleh kebutuhan adanya pelaporan capaian akademik individu murid dari penilaian yang terstandar. Tidak tersedianya laporan capaian akademik individu dari penilaian terstandar pada beberapa tahun terakhir menimbulkan beberapa permasalahan. Permasalahan muncul terutama pada situasi ketika perbandingan capaian akademik murid yang berasal satuan pendidikan dilakukan, seperti pada proses seleksi. Pada situasi seleksi yang didasarkan pada data dari hasil penilaian masing-masing satuan pendidikan misalnya data rapor, menimbulkan masalah dalam hal objektivitas dan keadilan. Berikut paparan sosialisasi Tes Kemampuan Akademik