Hari ini, saya menyaksikan sendiri, bagaimana anak-anak berjuang sampai batas kemampuannya masing-masing. Karakter pantang menyerah secara tidak sadar telah melekat pada diri setiap pemain. Keringat yang bercucuran, sampai sakit yang meringis. Mereka tahan, untuk membuktikan bahwa kita itu ada. Jatuh bangun, lari dan berjalan.
Banyak rupa yang terlihat, bahwasanya latihan yang terus menerus membuahkan hasil. Tidak ada kata lebay pada mereka, bola yang menggelinding begitu cepatnya, mereka kejar. Meskipun masih kalah cepat putaran bola. Sundul menyundul sampai terpelanting mencium tanah, telah dilakukan. Usaha memasukkan bila ke gawang lawan telah di upayakan. Apalah daya, keberuntungan belum berpihak pada kita. Diakhir pertandingan, begitu peluit dibunyikan. Nampak jelas seketika raut muka tertunduk lesu, jalan gontay keluar lapangan, sampai ada yang menyesali diri. Tenang anakku, masih ada hari esok, jangan meratapi kekurang beruntunganmu. Habis gelap terbitlah terang, begitu kata RA Kartini, kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda.
Tetaplah berjalan tegap, Stay behind you, kami berdiri disampingmu. Never walk alone, kalian tidak berjalan sendirian. Jaga nyala api semangatmu, teruslah berlatih, berjuang dan pantang menyerah. Jadikan hari ini, pelajaran untuk hari esok. Selamat menikmati proses hidup yang butuh perjuangan dan keberuntungan.
Comments
Post a Comment